LITERASI LIMA BELAS MENIT DALAM SEHARI

I Gusti Ayu Eka Suryanthi, S.E.

 

I. Pengertian Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

Gerakan Literasi Sekolah adalah suatu kegiatan mengajak warga sekolah untuk melaksanakan kegiatan Literasi di lingkungan sekolah. Warga sekolah dimaksud adalah Peserta didik, Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Literasi yang dimaksud adalah membaca dan menulis.

Tujuan umum gerakan literasi sekolah yaitu untuk menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat (https://menaramembara.wordpress.com/2019/10/24/)

Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa. [1]

Dalam bahasa Latin, istilah literasi disebut sebagai literatus, artinya adalah orang yang belajar. Selanjutnya, National Institute for Literacy menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan literasi adalah kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat. Education Development Center (EDC) juga turut menjabarkan pengertian dari literasi, yakni kemampuan individu menggunakan potensi yang dimilikinya, dan tidak sebatas kemampuan baca tulis saja. UNESCO juga menjelaskan bahwa literasi adalah seperangkat keterampilan yang nyata, khususnya keterampilan kognitif dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks di mana keterampilan yang dimaksud diperoleh, dari siapa keterampilan tersebut diperoleh dan bagaimana cara memperolehnya. Menurut UNESCO, pemahaman seseorang mengenai literasi ini akan dipengaruhi oleh kompetensi bidang akademik, konteks nasional, institusi, nila-nilai budaya serta pengalaman. Kemudian, di dalam kamus online MerriamWebster, dijelaskan bahwa literasi adalah kemampuan atau kualitas melek aksara dimana di dalamnya terdapat kemampuan membaca, menulis dan mengenali serta memahami ide-ide secara visual. (https://id.wikipedia.org/wiki/Literasi). Fokus utama kegiatan literasi terdiri dari enam aspek yaitu literasi baca-tulis, numerasi, sains, finansial, digital, dan  budaya kewargaan. Kegiatan literasi dianggap penting karena bisa dipakai sebagai bekal untuk menghadapi tantangan abad 21 sehingga kita mampu berfikir kritis,mampu menyelesaikan permalahan  dengan kreatif dan bisa bekerja sama dengan orang lain serta bisa berkomunikasi dengan lebih baik. Diharapkan dengan membudayanya kegiatan literasi peserta didik mampu memilih, menganalisis informasi dengan kritis serta menggunakannya untuk mengambil keputusan dalam kehidupan.

II. Penerapan GLS di Sekolah

SMK Negeri 1 Tabanan belum bisa secara sempurna menerapkan  ke enam aspek literasi . Dalam setiap kesempatan terutama oleh guru mata pelajaran, peserta didik selalu dihimbau mengenai pentingnya literasi. Idealnya pembiasaan unutuk membaca dan menulis dilakukan dengan senang hati dan tidak ada paksaaan, namun SMK Negeri 1 Tabanan melakukan degan cara yang berbeda. SMK Negeri 1 Tabanan  menggerakan warga sekolah untuk melaksanakan kegiatan membaca dan menulis melalui  hal-hal sebagai berikut :

  1. Menyediakan waktu khusus.

Secara umum kegiatan pembelajaran intrakurikuler di Bali dimulai pada pukul 07.30 wita. Waktu tersebut sudah mulai dimanfaatkan oleh guru mata pelajaran untuk memulai pembelajaran, sesuai jadwal yang tersusun. Kegiatan GLS tidak mengganggu atau mengurangi durasi waktu mata pelajaran tertentu pada jam pertama, maka dilakukan penjadwalan khusus untuk melakukan GLS.

Waktu yang dimanfaatkan adalah 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Peserta didik wajib sudah berada di Sekolah pukul 07.00. Pukul 07.10  bel berbunyi tanda kegiatan GLS dimulai dan pukul 07.25 bel berbunyi kembali tanda kegiatan GLS dihentikan. Ruang dan tempat pelaksanaan kegiatan GLS dibebaskan, peserta didik bisa memanfaatkan ruang kelas, perpustakaan atau di tempat-tempat tertentu di lingkungan sekolah yang mereka merasa nyaman.

  1. Menyediakan fasilitas

Kegiatan GLS tidak hanya berupa membaca buku dalam bentuk fisik namun bisa juga membaca di dunia maya. Peserta didik diberikan berbagai fasilitas agar bisa  melakukan  GLS dengan nyaman dan  sesuai bidang yang mereka sukai . Fasiltas GLS yang disedikan oleh SMK Negeri 1 Tabanan yaitu :

  1. Perpustakaan yang nyaman dengan koleksi buku yang lengkap . Mulai dari buku pelajaran, buku fiksi maupun non fiksi tersedia lengkap disana.
  2. Pojok membaca yaitu tempat di beberapa sudut sekolah, yang difasilitasi dengan rak beserta buku-buku bacaan. Pojok baca dilengkapi dengan kursi yang nyaman sehingga peserta didik betah membaca.
  3. Fasilitas internet yang bisa diakses dari semua tempat di sekolah bahkan di setiap kelas, sehingga peserta didik bisa mencari bahan bacaan yang beragam, sesuai minat mereka.

 

      3. Literasi

  • Bentuk Literasi Individu

Peserta didik wajib melaksanakan literasi membaca dan menulis. Untuk mewadahi hasil karya peserta didik setiap kegiatan Literasi, masing-masing wali kelas membuatkan llink google Form. Tagihannya lengkap berisi identitas peserta didik, judul buku yang dibaca, jumlah halaman, jumlah judul, nama pengarang dan hari-tanggal membaca. Teknik literasinya sebagai berikut :

  • Setiap peserta didik wajib membuat sinopsis dari hasil literasi membaca minimal satu judul dalam seminggu.
  • Peserta didik wajib membaca buku, baik buku yang tersedia di almari pojok bacaan, di ruang perpustakaan atau di situs internet.
  • Semua kegiatan literasi, baik membaca maupun menulis Sinopsis hasil bacaan hanya dikerjakan dalam waktu 15 menit saja setiap hari, tidak dianjurkan di luar itu.
  • Peserta didik agar mengatur waktu yang ada, misalnya hari ke- 1, 2, hanya membaca saja satu atau dua judul bacaan, selanjutnya hari ke- 3, 4, melakukan kegiatan menulis Sinopsis.
  • Setiap hari ke- 5 peserta didik wajib mengirimkan hasil literasi membaca yakni berupa sipnopsis.

 

  • Bentuk Literasi Kolektif

Langkah lain untuk mewadahi hasil karya peserta didik yaitu adanya pojok majalah dinding dan web sekolah dengan alamat smkn1tbn.sch.id . Peserta didik secara kolektif dan bergiliran menggarap majalah dinding dengan tema yang telah ditentukan oleh pihak sekolah. Selain itu peserta didik juga dibebaskan untuk berkarya berupa tulisan fiksi maupun non fiksi yang selanjutnya diseleleksi dan diunggah di web sekolah atau media sosial sekolah.

 

IV. Evaluasi

Semua data kegiatan GLS yang dilakukan oleh peserta didik dengan durasi 15 menit setiap hari, akan terekam dalam respons google form yang telah disiapkan oleh wali kelas masing-masing. Link google form hanya diisi oleh peserta didik satu kali dalam seminggu, yakni setiap hari Jumat. Semua hasil literasi yang masuk dinilai oleh wali kelas setiap minggu. Dalam kurun waktu enam bulan atau setiap pembagian rapor semester, para wali melaporkan peserta didik yang memperoleh nilai terbaik dalam setiap kelas (rombel). Para peserta didik terbaik dari setiap kelas menerima penghargaan dari kepala sekolah, berupa piagam dan hadiah uang tunai, yang sudah dianggarkan dari dana komite. Sehingga dalam satu semester akan ada 30 peserta didik terbaik terkait GLS di SMK Negeri 1 Tabanan.

Kreteria penilain literasi yakni :

  • Kedisiplinan mengirim tugas (tepat waktu, rutinitas), diberi bobot 30%
  • Jumlah judul buku yang dibaca, diberi bobot 10%
  • Kualitas hasil tulisan peserta didik, diberi bobot 60%
 

DAFTAR PESERTA DIDIK PENERIMA PENGHARGAAN LITERASI

SEMESTER GANJIL TP. 2019/2020

NO NAMA N I S KELAS
1 Ni Luh Wina Firma Yanti 13162 X TKJ
2 Ni Putu Pande Sandiani Asih 13342 X AKL 1
3 Gusti Ayu Made Dinda Leonita Sari 13354 X AKL 2
4 Ni Putu Ayu Dira Padmi Prabawa Laksmi 13411 X AKL 3
5 Dewa Ayu Gede Risma Dwiyanti 13423 X AKL 4
6 Ni Putu Desi Artiani 13487 X AKL 5
7 Ni Kadek Sintya Putri Pradnyandari 13251 X OTKP 1
8 Ni Luh Putu Elyska Mas Artini 13297 X OTKP 2
9 Ni Komang Vemy Widiani 13189 X BDP 1
10 Ni Kadek Vindia Puspita Sari 13219 X BDP 2
11 I Made Yudiantara 12784 XI TKJ
12 Ni Kadek Nadia Adnyani 12958 XI AKL 1
13 Ni Made Megi Srikandi Astuti 13008 XI AKL 2
14 I Putu Gari Prayoga 13026 XI AKL 3
15 Ni Putu Gangga Yudha Surya Paramitha 13088 XI AKL 4
16 Desak Made Ayu Putri Dwi Cahyanti 13095 XI AKL 5
17 Ni Gusti Ayu Made Siska Cahyani 12887 XI OTKP 1
18 Luh Puja Astuti 12922 XI OTKP 2
19 Ni Putu Ayu Deviyanti 12833 XI BDP 1
20 Ida Ayu Putu Linda Purwati 12848 XI BDP 2
21 Hasna Afifah 12746 XII TKJ
22 Ni Komang Swasti Dewi 12447 XII AKL 1
23 Putri Oktaviani 12504 XII AKL 2
24 Ni Made Citra Pratiwi 12530 XII AKL 3
25 Ni Gusti Ayu Putu Suantari 12563 XII AKL 4
26 I Made Suta Adnyana 12557 XII AKL 5
27 Desak Gede Manik Riantari 12587 XII OTKP 1
28 Ni Made Ayu Fitriani 12643 XII OTKP 2
29 Ni Putu Nova Ellya Rita Purnama Dewi 12689 XII BDP 1
30 Ni Nyoman Trias Handayani 12721 XII BDP 2

 

V. Tindak lanjut

Pemberian penghargaan kepada peserta didik terkait kegiatan literasi, semata-mata bertujuan untuk menumbuhkan kegairahan peserta didik dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan pada mereka di luar jam pembelajaran. Literasi sebagai pekerjaan yang cukup memberatkan peserta didik karena belum menjadi kebiasaan. Peserta didik dijaman ini cendrung tidak suka membaca buku, mereka lebih suka menonton vidio dalam mendapatkan informasi. Tutorial proses pengerjaan suatu ketrampilan juga menjadi kecendrungan dilakukan peserta didik ketimbang membaca tulisan.

Karena itu melalui GLS ini, sekolah membuat program wajib yakni setiap hari selama 15 menit melakukan literasi membaca dan menulis. Kegiatan wajib ini memerlukan  tindak lanjut, yakni melakukan evaluasi terkait data yang dikumpulkan oleh peserta didik setelah mereka mengumpulkan tugas. Hasil evaluasi ada dua yakni, peserta didik yang melaksanakan dan mengumpulkan tugas dan peserta didik yang tidak melakukan kewajiban. Bagi peserta didik yang tidak melaksanakan tugas sesuai standar minimal diberikan hukuman berupa pemanggilan orang tua. Dan bagi peserta didik yang melaksanakan tugas sesuai standar diseleksi dan yang terbaik diberikan penghargaan.

MENGGAIRAHKAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI ERA PANDEMI COVID 19

I Wayan Sudarsana, S.Pd, M.Si

 

PJJ adalah singkatan dari Pembelajaran Jarak Jauh. Artinya kegiatan pembelajaran dimana antara Guru dan siswa tidak berkumpul bersama pada suatu tempat untuk melakukan proses interaksi dalam membedah materi pelajaran. Model Pembelajaran Jarak Jauh ada dua yakni model Daring dan Luring. Daring = dalam jaringan, artinya menggunakan jaringan Internet, misalnya Video Conpren, kelas online, webinar dsb. Luring = luar jaringan, artinya tidak menggunakan jaringan internet, misalnya nonton TV atau mendengar Radio.

Apa pengertian pembelajaran jarak jauh ? Pendidikan jarak jauh (bahasa Inggris: distance education) adalah pendidikan formal berbasis lembaga yang peserta didik dan instrukturnya berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan di dalamnya.  (https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_jarak_jauh)

Model Pembelajaran Jarak Jauh merupakan pilihan yang harus dipilih oleh pihak sekolah di era Pandemi Covid 19 agar kegiatan Belajar Mengajar berkelanjutan tanpa resiko terpapar Virus Coronao. Selain PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) pemerintah pusat juga memberi peluang pihak sekolah untuk melaksanakan PTM (Pembelajaran Tatap Muka). Aturan terkait PTM sebagai alternatif pilihan adalah : Surat Keputusan 4 Menteri No 03/KB/2020, No 612 th 2020, No 01.08/Menkes/502/2020, No 119/4536/SJ tgl 7 Agustus 2020   dan Surat Edaran Gubernur Bali No. 420/52733/Disdikpora, tgl 18 Agustus 2020. Bahwa persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan PTM sebagai berikut :

  • Siswa boleh ikut PTM jika ada ijin tertulis dari orang tua/wali;
  • Sekolah boleh menyelenggarakan PTM jika ada rekomendasi ijin dari Bupati
  • Sekolah boleh menyelenggarakan PTM jika mendapat persetujuan tertulis dari Komite Sekolah
  • Sekolah bersedia menerapkan Protokol kesehatan, seperti : pengukuran suhu badan, Cucu tangan, jaga jarak dan tidak berkerumunan.

Terkait adanya kebijakan pemerintah pusat dan Provinsi tentang peluang untuk melaksanakan PTM, SMKN 1 Tabanan melakukan jajak pendapat ke orang tua siswa pada tanggal 8 September 2020. Hasilnya dari 1.105 responden/orang tua hanya 39,7 % yang mengijinkan anaknya ikut PTM, dan 60,3 % tidak mengijinkan.

Sampai artikel ini ditulis, sekolah masih tetap tidak menerapkan PTM artinya masih menerapkan PJJ.

Untuk mengurangi adanya kejenuhan siswa dan guru dalam penerapan PJJ, sejak tahun pelajaran baru yakni bulan Juli 2020, sekolah menetapkan ketentuan yang harus ditaati oleh Guru dan siswa sebagai upaya untuk menumbuhkan gairah dalam PJJ, antara lain:

  1. Guru wajib menggunakan Vicon di awal dan di akhir

Vicon adalah akronim dari Video Conference. Untuk mengetahui keberadaan dan keikutsertaan siswa dalam kegiatan pembelajaran, semua guru wajib melakukan VICON dengan siswa sebanyak dua kali dalam satu mapel, yakni di awal dan di akhir maximal 30 menit. Karena hanya melalui Viconlah, guru dan siswa dapat berinteraksi, bertatap muka di ruang Zoom. Guru dapat melihat wajah siswa, demikian juga sebaliknya. Guru juga dapat memastikan bahwa yang hadir di Zoom adalah siswa yang sudah siap mengikuti pembelajaran. Melalui Vicon juga pihak guru dapat mengetahui kondisi fisik siswa. Misalnya rambutnya (dicat/asli, panjang/pendek), pakaiannya (warnanya sesuai aturan/tidak, sopan/tidak) dan kondisi lainnya yang bisa diamati.

Karena satu jam pelajaran alokasi waktunya 90 menit, maka sisa waktu selain Vicon di awal dan di akhir dikondisikan oleh guru untuk memberikan tugas-tugas yang dikerjakan dan dikumpulkan saat itu juga. Vicon di awal dimanfaatkan oleh Guru untuk kegiatan Pendahuluan dan kegiatan Inti, kemudian setelah mendapat penjelasan dan arahan dari guru, siswa melakukan kegiatan mandiri di rumah (zoom dimatikan) selama waktu yang ditetapkan oleh Guru. Selanjutnya menjelang waktu berakhir kurang lebih 15 menit guru kembali meminta siswa bergabung di Zoom untuk Vicon. Vicon di akhir lebih banyak diisi untuk kegiatan Penutup.

Mengapa sekolah membatasi Vicon hanya maximal 30 menit ? Tujuannya untuk menghemat beban Paket Kuota, karena dengan diatur seperti itu siswa dapat memprediksi besaran paket kuota yang perlu disiapkan untuk sehari.

  1. Siswa wajib menggunakan pakaian seragam sekolah.

Secara psikologis pakaian mempengaruhi konsentrasi seseorang. Sekolah mendengungkan bahwa di era Pandemi ini siswa tetap bersekolah tetapi tempatnya di rumah masing-masing, sehingga pakaian harus menggunakan seragam sekolah agar konsentrasi siswa lebih fokus untuk belajar. Tujuan lainnya agar orang tua/wali mengetahui bahwa putra-putrinya sedang bersekolah meskipun di rumah. Sehingga orang tua/wali tidak akan melibatkan putra-putrinya untuk mengejakan pekerjaan lain pada jam-jam pembelajaran sesuai jadwal.  Di sisi lain, tetangga atau lingkungan sekitar juga mengetahui bahwa Pembelajaran di SMKN 1 Tabanan meskipun bersekolah di rumah juga tetap ada pendisiplinan terkait penggunaan pakaian.

  1. Adanya jeda Istirahat setiap satu Mapel.

Belajar secara kontinyu akan sangat melelahkan dan menjenuhkan. Karena itu sekolah membuat jadwal pembelajaran yang wajib diiuti oleh Guru dan siswa. Aturannya setiap selesai satu mata pelajaran, siswa diberikan waktu beristirahat 30 menit, dengan tujuan agar siswa lebih bugar mengikuti pelajaran berikutnya. Di SMKN 1 Tabanan siswa belajar sampai pukul 15.00, dengan durasi waktu 90 menit setiap mapel. Jadwalnya:  Jampel 1 pukul 07.30 – 09.00; jampel 2 pukul 09.30 -11.00;  jampel 3 pukul 11.30 – 13.00; jampel 4 pukul 13.30 – 15.00

  1. Pelaporan ketidakhadiran.

Sekolah menyiapkan form khusus model google form yang wajib diisi oleh siswa jika tidak bisa ikut PJJ selama sehari karena Sakit, atau Ijin, atau Dispensasi. Tetapi jika siswa ijin pada jam tertentu saja, tidak perlu mengisi Link Laporan tersebut, cukup minta ijin ke guru Mapelnya saja. Link siswa tidak hadir berketerangan bernama Laporan siswa tidak masuk  () atau  https://forms.gle/uJV7Ah7RuS4g6nZR7

Isi Link (Reponsess) terbaca oleh setiap guru yang ngajar, sehingga jika ada siswa tidak ikut PJJ, dan namanya tidak ada pada daftar tersebut  maka siswa yang tidak ikut tersebut dikategorikan siswa Alpha. Untuk siswa Alpha dilaporkan oleh Guru pengajar masing-masing. Linknya bernama Laporan siswa alpha. (https://forms.gle/TrU1T9xMLa1b8Zm18)

Dari kedua link Laporan tersebut, siswa yang tidak mengikuti PJJ tanpa keterangan dan berketerangan secara cepat bisa diketahui. Kepala sekolah memiliki petugas khusus yang memantau isi link tersebut setiap hari.

  1. Pelaporan kehadiran Guru mengajar

Untuk mendata kehadiran Guru dalam PJJ karena guru bekerja dari rumah, kepala sekolah menugaskan Pengurus kelas (ketua kelas) mengisi link Presensi Guru mengajar. Formatnya memuat :

  1. Apakah guru melakukan PJJ dengan Vicon dan memberi tugas ?
  2. Apakah guru melakukan PJJ hanya memberi tugas saja tanpa Vicon ?
  3. Apakah guru tidak melaksanakan PJJ tanpa pemberitahuan ?

Dari isi link tersebut akan terdata guru dengan tiga kategori, yakni berkategori M jika melakukan no a, berkategori T jika melakukan no b, dan berkategori K jika melakukan no c. Dari data kategori tersebut, kepala sekolah secara cepat mengetahui jika ada guru yang jarang melaksanakan Vicon, sering hanya memberi tugas, atau sering tidak melakukan PJJ. Dengan bermodalkan data yang dilaporkan oleh siswa tersebut, kepala sekolah memiliki alasan untuk melakukan pembinaan kepada guru, baik berupa teguran lisan sampai teguran tertulis. Link Presensi Guru mengajar

() atau https://forms.gle/K2UU7VX8jxU9Rs4r5.  Contoh isi presensi terlampir (lampiran 2)

  1. Penerapan sanksi pelanggaran

Untuk meningkatkan kedisiplinan siswa dalam Pembelajaran Jarak Jauh, pihak sekolah membuatkan Tata Tertib siswa. Tata tertib tersebut memuat tiga hal yakni Kewajiban, Larangan dan Sanksi.

 

KEWAJIBAN

  1. Wajib mengikuti Pembelajaran sesuai Jadwal yang telah ditetapkan;
  2. Wajib mengikuti dan melaksanakan arahan Guru pengajar;
  3. Wajib melaksanakan tata tertib yang ditetapkan oleh Guru pengajar;
  4. Wajib mengikuti Vicon pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru pengajar;
  5. Wajib menggunakan pakaian sekolah sesuai ketentuan selama Jam pelajaran;
  6. Wajib mengisi link Laporan tidak masuk jika sakit, ijin atau Dispensasi;

 

LARANGAN

  1. Dilarang membuat keributan/keonaran pada saat Vicon berlangsung;
  2. Dilarang tidak berpakaian seragam sekolah saat PJJ;
  3. Dilarang IJIN berturut-turut lebih dari 3 hari;
  4. Dilarang ALPHA berturut-turut lebih dari 2 hari;

 

SANKSI

  1. Teguran lisan untuk pelanggaran pertama kali yakni melanggar salah satu Larangan dengan bobot minimal 10;
  2. Surat Peringatan I (SP-1) diberikan jika melakukan pelanggaran lagi setelah dilakukan teguran lisan, dengan bobot pelanggaran baru minimal 30
  3. Surat Peringatan II (SP-2) diberikan jika melakukan pelanggaran lagi setelah mendapat SP-1, dengan bobot pelanggaran baru minimal 30;
  4. Surat Pemberhentian, diberikan jika :
  5. melakukan pelanggaran lagi setelah diberikan SP-2 dengan bobot pelanggran baru minimal 30;
  6. tidak mengikuti VICON berturut-turut sebanyak 30 hari atau lebih tanpa keterangan.

 

JENIS DAN BOBOT PELANGGARAN

No Jenis Pelanggaran Bobot
1 Tidak berpakaian seragam sekolah saat PJJ 10
2 Membuat keributan/kegaduhan saat vicon 20
3 Ijin berturut-turut lebih dari 3 hari 30
4 Ijin sebanyak 10 kali dalam kurun waktu 30 hari 30
5 Alpha berturut-turut lebih dari 2 hari 30
6 Alpha sebanyak 5 kali dalam kurun waktu 30 hari 30
7 Tidak ikut VICON berturut-turut sebanyak 30 hari atau lebih tanpa keterangan 100

 

Tata tertib tersebut sudah diberlakukan mulai tahun Pelajaran baru yakni tgl 13 Juli 2020. Sampai artikel ini ditulis (16 Oktober 2020) dari 1087 jumlah siswa, sebanyak 23 orang menerima teguran Lisan, 4 orang menerima SP-1 dan 1 orang menerima SP-2. Petugas yang ditunjuk oleh Kepala sekolah untuk memantau dan merealisasikan sanksi kepada siswa yang melanggar aturan atau tata tertib adalah Guru BK. bekerjasama dengan Wali kelas.

Contoh SP terlampir (Lampiran 1)

Lampiran 1

Contoh SP-1

Lampiran 2

Contoh Isi Presensi Guru Mengajar

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PEMBELAJARAN INOVATIF MELALUI KELAS VIRTUAL DENGAN APLIKASI GOOGLE MEET

Ni Wayan Eni Elyawati, S.Pd.

 

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Situasi pandemi yang terjadi saat ini menyebabkan banyak perubahan dalam tatanan kehidupan di masyarakat. perubahan itu pun tidak terkecuali menyentuh pada bidang pendidikan. Dalam dunia pendidikan, mau tidak mau, cara dan sistem pembelajaran harus mengalami perubahan dari yang biasanya dilakukan dengan tatap muka langsung menjadi pembelajaran virtual, yaitu pembelajaran jarak jauh (PJJ), belajar dari rumah (BDR) demi keselamatan dan menekan penyebaran virus/pandemi.

Namun, pada awal pelaksanaan PJJ, banyak kendala dan tantangan yang muncul akibat pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di luar dari kebiasaan. Banyak keluhan yang muncul baik dari siswa, guru, dan orang tua. Siswa sering merasa jenuh dengan banyaknya tugas yang harus dikerjakan dalam satu waktu tertentu, sedangkan guru harus memutar otak mencari cara agar dapat menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa agar siswa memahami materi yang disampaikan di tengah keterbatasan jarak, interaksi, dan komunikasi. Selain itu, para orang tua yang terutama memiliki anak usia dini juga harus berusaha membagi waktu antara melakukan pekerjaannya dan mendampingi anak dalam belajar online. Oleh sebab itu, pembelajaran dirasakan menjadi beban dan kurang nyaman dilakukan karena pembelajaran hanya berupa kegiatan mentrasfer tugas dari guru kepada siswa.

Berkaca dari kondisi itu, perlu disadari bahwa pembalajaran jarak jauh bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan terlebih lagi untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan nyaman. Untuk menghadirkan pembelajaran yang nyaman tidak terlepas dari peran kerja sama antara guru, siswa, dan orang tua. Perlu adanya kesamaan konsep dan pandangan dari guru, siswa, dan orang tua mengenai pembelajaran jarak jauh ini. Ketiganya harus mampu bersinergi mulai beradaptasi dengan kondisi yang terjadi.

Siswa harus menyadari bahwa dirinya tidak sedang berlibur di rumah, melainkan memiliki tanggung jawab melaksanakan pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah. Orang tua berperan memonitoring anak dalam belajar, memastikan bahwa anaknya benar sedang mengikuti pembelajaran, memberi fasilitas yang dibutuhkan anak dalam belajar, dan menciptakan suasana nyaman belajar di rumah. Peran guru di sini adalah menghadirkan proses pembelajaran yang efektif, nyaman bagi siswa, dirinya sendiri sebagai guru, dan orang tua yang mendampingi anak dalam belajar. Memang hal itu tidaklah mudah untuk dilakukan. Guru mungkin perlu belajar mengenai teknologi dan strategi pembelajaran demi dapat menerapkan pembelajaran yang efektif bagi siswanya di masa PJJ ini.

Sistem PJJ memang masih terus dikaji dan diinovasi agar lebih fleksibel sehingga sejalan dengan konsep Merdeka Belajar sesuai dengan yang gaungkan Kemendikbud. Dengan konsep Merdeka Belajar, guru dapat berinovasi dalam melakukan pembelajaran salah satunya dengan teknologi menghadirkan kelas virtual guna mencapai pembelajaran yang efektif.

Lalu apa saja yang bisa dilakukan untuk menghadirkan kelas virtual yang inovatif dan efektif? Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan aplikasi yang mampu memindahkan kegiatan tatap muka yang biasa dilakukan sebelum pandemi ke dalam kelas virtual secara daring. Salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk menghadirkan tatap muka antara guru dan siswa secara virtual adalah aplikasi google meet.

 

1.2 Rumusan Masalah

Beberapa pertanyaan yang akan menjadi pembahasan dalam artikel ini adalah sebagai berikut.

  • Bagaimana pembelajaran virtual yang inovatif dan efektif?
  • Bagaimana langkah-langkah pembelajaran virtual yang dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi google meet?

 

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dalam karya tulis ini sebagaimana yang terlihat dari rumusan masalah adalah sebagai berikut.

  • Untuk mengetahui pembelajaran virtual yang inovatif dan efektif.
  • Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran virtual yang dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi google meet.

 

II. PEMBAHASAN

2.1 Pembelajaran Virtual yang Inovatif dan Efektif

Kelas virtual (Virtual Class) merupakan sebuah ruang pembelajaran online. Ruang ini berbasis web-based dan diakses melalui portal atau perangkat lunak dan terdapat fasilitas file eksekusi untuk di-download. Seperti halnya di kelas yang nyata, siswa di sebuah kelas virtual dapat saling berinteraksi satu sama lain. Hal ini berarti bahwa guru dan siswa masuk ke tempat belajar virtual pada saat yang bersamaan.

Nur Cahyono (dalam Suara Merdeka, 2020)  memaparkan, dalam pembelajaran daring terjadi tiga aktivitas, yakni presentasi, interaksi, dan penilaian.  Menurutnya, pembelajaran online jangan sampai menghilangkan interaksi antara pendidik dan peserta didik. Karena itu, diskusi kelompok, simulasi, dan studi kasus perlu tetap dilakukan.  Nur Cahyono (2020) juga mencontohkan, pembelajaran daring perlu persiapan, seperti membuat rekaman video atau sarana lainnya. ”Jam belajar juga bisa lebih fleksibel dan tidak perlu terlalu lama. Misalnya, untuk 3 jam pelajaran, tidak perlu online selama tiga jam karena siswa akan jenuh. Cukup memberikan materi 10 sampai 15 menit lalu dikembangkan dengan tanggapan atau tanya jawab dengan siswa.

Nur Aisyah (2020) menyebutkan dalam mewujudkan inovasi pembelajaran online yang bervariasi dan menyenangkan ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan yaitu sebagai berikut.

  • Kegiatan Pembelajaran dengan Ceramah Virtual
    Proses pembelajaran tatap muka dapat dilakukan melalui aplikasi zoom, google meet, webex, membuat video singkat lalu dibagikan melalui Whatsapp atau youtube. Dengan demikian, penggunaan metode ini akan membuat proses pembelajaran lebih jelas dan konkret.
  • Kegiatan Pembelajaraan Kooperatif

Kegiatan bekerja sama dalam kelompok juga dapat dilakukan walaupun secara virtual. Guru dapat membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk masuk secara bergilir ke dalam kelas virtual dan melakukan kerja kelompok, misalnya melaksanakan presentasi kelompok.

  • Kegiatan Pembelajaran dengan Karya/Produk
    Apa pun kegiatan yang dilakukan, pembelajaran haruslah bermakna dan berkualitas. Untuk itu perlu direncanakan agar siswa bisa menghubungkan aktivitas pembelajaran dengan aktivitas sehari-hari. Pembelajaran dapat dilakukan dengan memberikan penugasan (e-portofolio).

Salah satu aplikasi yang dapat mengakomodasi kebutuhan guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan tatap muka secara virtual adalah aplikasi google meet. Dengan menggunakan google meet, guru dapat menjelaskan secara langsung atau menyampaikan presentasinya kepada siswa. Guru dan siswa dapat berinteraksi langsung, misalnya melakukan tanya jawab dan berkomunikasi langsung walaupun dilakukan secara virtual. Dengan demikian, pembelajaran yang dulunya dibatasi oleh jarak dapat dipertemukan dalam satu ruang kelas virtual.

Walaupun bersifat virtual, sebuah pertemuan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sosial guru dan siswa. Selain diharapkan dapat menjaga kesehatan mental siswa, kegiatan ini diharapkan dapat menjaga motivasi belajar siswa. Dengan situasi saat ini, guru sebaiknya menyesuaikan dengan segala keadaan yang ada dalam menyusun tugas untuk siswa. Mengubah prioritas menjadi salah satu solusi yang bisa dilakukan dalam pemberian tugas. Dalam hal ini ada dua hal yang harus diprioritaskan dalam pemberian tugas kepada siswa.

  1. Pada prinsipnya, menjaga kesehatan fisik dan mental, serta menjaga motivasi belajar lebih penting dibanding dengan memaksakan semua tujuan pembelajaran tercapai.
  2. Kualitas lebih penting daripada kuantitas, artinya kita tidak perlu memberikan tugas begitu banyak kepada siswa, lebih baik sedikit akan tetapi berkualitas.

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan di tengah pandemi ini diharapkan menjadi salah satu solusi agar semua proses pendidikan tetap berjalan meskipun tentu tidak seefektif ketika pembelajaran tatap muka secara langsung. Adapun untuk pemberian tugas terhadap siswa sebaiknya lebih memprioritaskan kesehatan mental dan semangat siswa dalam belajar, artinya tugas yang diberikan adalah tugas yang berkualitas dan memprioritaskan kesehatan mental dan semangat para peserta didik.

Menurur YRLA Foundation (2020) kriteria tugas yang berkualitas bagi peserta didik dalam proses pembelajaran jarak jauh adalah sebagai berikut.

  • Konstektual,artinya guru  menyesuikan tugas yang diberikan dengan lingkungan sekitar siswa.
  • Dapat diselesaikan, tingkat kesulitan dan jumlah tugas yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan siswa.
  • Bermakan dan Menyenangkan, tugas yang diberikan kepada siswa harus memiliki makna bagi siswa itu sendiri sehingga siswa termotivasi untuk mengerjakannya.

2.2 Langkah-Langkah Pembelajaran yang Dapat Dilakukan Dengan Menggunakan Aplikasi Google Meet

Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana langkah-langkah pembelajaran yang dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi google meet? Langkah-langkap pembelajaran idealnya memiliki pendahuluan, inti pembelajaran, dan penutup.

Sebelum pembelajaran dimulai, sama halnya dengan pembelajaran biasa, guru terlebih dahulu harus melakuan persiapan awal pembelajaran, seperti menyiapkan materi, media, daftar hadir dapat berupa tautan/link daftar hadir, dan meeting code/kode pertemuan dalam google meet yang disampaikan kepada siswa agar siswa dapat bergabung ke dalam pertemuan melalui kode meeting tersebut.

Ketika pembelajaran dimulai, pada bagian pendahuluan, guru dapat menyampaikan salam pembuka, menanyakan kesiapan siswa dalam belajar lalu mengirim tautan daftar hadir kepada siswa pada bagian chat google meet. Setelah itu, guru dapat memberi apersepsi mengaitkan materi pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa.

Selanjutnya, Di bagian inti pembelajaran, guru dapat menyampaikan materi atau presentasi powerpoint kepada siswa dan melakukan interaksi atau tanya jawab kepada siswa. Namun, pembelajaran secara virtual tentu tidak sama dengan pembelajaran tatap muka biasa yang dapat dilakukan dengan waktu yang penuh sesuai jam pelajaran. Pembelajaran tatap muka melalui virtual perlu dibatasi waktunya agar siswa tidak jenuh dan membatasi penggunaan kuota internet yang mungkin menjadi kendala atau masalah bagi siswa. Idealnya tatap muka secara virtual antara guru dan siswa dilaksanakan sekitar 30 menit karena siswa dapat berkonsentrasi pada 15 sampai 30 menit pertama pembelajaran. Setelah guru menjelaskan dan berinteraksi dengan siswa, guru dapat menutup pertemuan dengan membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran, menginformasikan agenda belajar pada pertemuan berikutnya, dan selanjutkan memberi tugas pengayaan kepada siswa. Tugas kemudian dapat dibahas pada pertemuan berikutnya. Siswa mengerjakan latihan atau tugas di rumah tanpa tatap muka atau diluar kelas kemudian mengumpulkan tugas tersebut melalui google formulir, google classroom, aplikasi moodle, dan sebagainya.

 

III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pembelajaran jarak jauh bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan terlebih lagi untuk menciptakan pembelajaran yang efektif. Untuk menghadirkan pembelajaran yang efektif tidak terlepas dari peran kerja sama antara guru, siswa, dan orang tua. Dalam pembelajaran daring, terdapat tiga aktivitas yang terjadi, yakni presentasi, interaksi, dan penilaian. Pembelajaran online atau daring jangan sampai menghilangkan interaksi antara pendidik dan peserta didik. Salah satu aplikasi yang dapat mengakomodasi kebutuhan guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan tatap muka secara virtual adalah aplikasi google meet.

3.2 Saran

Kini telah tersedia banyak aplikasi yang mampu mengakomodasi pembelajaran secara virtual. Namun, dalam memilih aplikasi yang perlu dipertimbangkan adalah kondisi, situasi, kebutuhan, dan kenyamanan dalam proses pembelajaran.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

 

 

Aisyah, Nur. 2020. Inovasi pembelajaran Era Covid 19. www.kompasiana.com/nuraisyah5108/5f346128097f362e56489162/inovasi-pembelajaran-era-covid-19?page=all (Diakses Tanggal 14 Oktober 2020)

 

Rusmanto. 2020. Kelas Virtual. www. rusmantokkpi.wordpress.com/silabus-simulasi-digital/materi-simulasi-digital/kelas-virtual/ (Diakses Tanggal 14 Oktober 2020)

 

Suara Merdeka. 2020. Pembelajaran Daring Dituntut Kreatif dan Inovatif. www. suaramerdeka.news/pembelajaran-daring-dituntut-kreatif-dan-inovatif/ (Diakses Tanggal 14 Oktober 2020)

 

YRLA Foundation. 2020. Tips Efektif Pembelajaran Jarak Jauh bagi Pendidik. www. rahmatanlilalamin.or.id/tips-efektif-pembelajaran-jarak-jauh-bagi-pendidik/ (Diakses Tanggal 14 Oktober 2020)

 

 

PUISI “KORUPSI”

Pendidikan anti korupsi di SMK Negeri 1 Tabanan dengan menghadirkan  buah kreatifitas anak-anak SMK Negeri 1 Tabanan. Siswa belajar banyak mengenai antikorupsi dengan berbagai media. Kali ini puisi anti korupsi dari kelas XII TKJ #KPK #JagaId

Loader Loading...
EAD Logo Taking too long?

Reload Reload document
| Open Open in new tab

STOP KORUPSI

Pendidikan anti korupsi di SMK Negeri 1 Tabanan dengan menghadirkan  buah kreatifitas anak-anak SMK Negeri 1 Tabanan. Siswa belajar banyak mengenai antikorupsi dengan berbagai media. Kali ini poster anti korupsi dari kelas XII AKL 1 TP 2021/2022 #KPK #JagaId

5 HADIAH BESAR INI AKAN DIDAPATKAN DARI BELAJAR BAHASA INGGRIS SEBAGAI MODAL MASA DEPAN

Diva Cahyani | 08 Oct 2021 15.00 WIB

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk saling memahami satu sama lain. Kita hidup bersama 7,85 miliar orang lainnya di dunia yang memiliki caranya masing masing dalam berkomunikasi sesama manusia. Adanya berbagai macam bahasa yang ada di dunia ini memang unik. Tapi, bagaimana ya cara kita berinteraksi dengan orang yang berbeda bahasa dengan kita?

Jawabannya adalah dengan menggunakan pemersatu dunia yaitu Bahasa Inggris.
Loh, mengapa menggunakan Bahasa Inggris ya? mengapa tidak Bahasa Indonesia saja ?

Nah, dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), Bahasa Inggris merupakan bahasa yang dominan di sebagian negara di dunia. Bahasa Inggris juga merupakan bahasa tertua di dunia sekaligus bahasa yang mudah dipelajari dan memiliki cukup banyak kosa kata karena terus mengalami perkembangan.

Jadi, negara-negara sepakat menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional sekaligus sebagai bahasa pemersatu dunia.

Ada 5 keuntungan yang akan didapatkan dari belajar Bahasa Inggris sebagai modal masa depan.

1.Peluang Kesempatan Kerja Yang Luas

Menguasai Bahasa Inggris memberikan peluang besar dalam bekerja. Bagaimana bisa? Mampu berbahasa Inggris membentuk kualifikasi diri yang bagus. Dalam dunia kerja bahasa internasional ini sangat dibutuhkan. Menguasai Bahasa Inggris dengan baik dan lancar memberikanmu peluang yang besar dalam bekerja di dunia internasional.

Di masa pandemi covid-19 ini banyak orang yang kehilangan pekerjaan akibat pengurangan karyawan. Akan tetapi, orang yang mahir Bahasa Inggris tetap bisa bekerja di masa pandemi ini, misalnya menjadi guru privat online. Saya pernah mencoba untuk mengikuti satu kelas Bahasa Inggris online. Ada banyak sekali guru yang ada di sana. Bahkan, kita sendiri bisa menawarkan jasa mengajar. Dalam platform itu saya tinggal memilih guru yang saya suka termasuk native speaker dari berbagai negara. Menurut saya, les privat online tersebut lumayan efektif karena sistemnya satu guru satu siswa dan bisa berbincang lama dengan native speaker. Saya rasa mahir berbahasa Inggris akan sangat membuka peluang kita dalam mencari kerja contohnya menjadi guru privat online. Dengan mengetahui adanya platform les online atau menjadi penerjemah online, saya semakin giat belajar bahasa inggris. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan, jadi tidak ada salahnya belajar Bahasa Inggris untuk menghadapi situasi sulit seperti saat ini. Mengajar Bahasa Inggris secara online bisa menjadi pilihan untuk pekerjaan sampingan dan persiapan modal masa depan

2. Beasiswa Luar Dan Dalam Negeri

Siapa nih temen temen pejuang beasiswa? Sebagian besar dari kita pasti sangat bangga jika mendapat beasiswa untuk menuntut ilmu, apalagi beasiswa bergengsi dan fully funded alias dibiayai sepenuhnya oleh beasiswa tersebut. Hal ini tentunya dikarenakan beasiswa sangat membantu para mahasiswa dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi serta mencapai karir yang lebih gemilang.

Pada umumnya, para calon penerima beasiswa diharuskan untuk memenuhi persyarataan yang ditentukan oleh penyelenggara beasiswa. Salah satu dari sekian banyak persyarataan memperoleh beasiswa adalah sertifikasi kemampuan dalam berbahasa Inggris misalnya TOEFL dan IELTS. Umumnya, pemberi beasiswa menentukan standar skor minimal bagi para pelamar beasiswa. Selain itu ada juga yang disebut TOEIC yang merupakan tes Bahasa Inggris yang digunakan untuk melamar pekerjaan.

Nah pas sekali saya adalah siswa SMK yang dibentuk untuk siap terjun langsung kedunia kerja, bersyukur sekali pemerintah memberi bantuan test TOEIC gratis untuk siswa SMK setiap tahunnya. Dan beruntungnya saya yang sudah duduk dibangku kelas 12 SMK sudah 2 kali mengkuti test ini. Sebagai pemula saya merasa skor TOEIC pertama saya kurang memuaskan, namun dengan mengikuti tes ini saya menjadi tahu seberapa mahir saya berbahasa inggris. Saya juga mengetahui perkembangan kemampuan saya dari tahun ke tahun. Seperti sertifikasi lainnya, sertifikat TOEIC hanya berlaku selama 2 tahun, sehingga ketika suatu saat nanti saya mengikuti TOEIC lagi (mungkin di umur 20-an), saya akan memperoleh nilai yang memuaskan, sesuai dengan apa yang dicari oleh perusahaan yang saya lamar. Jadi tak ada kata sia-sia bagi saya mengikuti test TOEIC saat ini, apalagi diselenggarakan GRATIS oleh pemerintah. Hitung-hitung sebagai simulasi, karena itulah mengapa saya selalu mengambil setiap kesempatan yang ada selama saya masih SMK.

3. Memperluas Relasi

Berbahasa Inggris memang bisa membangun relasi dengan siapa saja. Pada zaman sekarang, zaman yang serba digital, sangat mudah mencari teman di luar sana dengan bermodalkan bahasa. Tidak hanya di dunia nyata, kita juga bisa bertemu teman di dunia maya.

Belum lama ini saya bertemu dengan seorang teman bernama Tubali yang berasal dari California, Amerika Serikat. Saya mengenal Tubali melalui komunitas peduli pantai yaitu Trash Hero. Saya memang suka mengikuti komunitas relawan seperti menjaga pantai dari bahaya plastik.

Dari komunitas ini, tak hanya kegiatan cinta lingkungan yang saya lakukan, tetapi di sana saya juga bertemu dengan warga lokal dan warga asing. Hal paling seru yang saya alami adalah ketika Bahasa Inggris menjadi jembatan sekaligus tiket saya dalam berteman dengan orang asing yang kebanyakan berbahasa Inggris.

Sejak menjadi teman, kami banyak berbagi pengalaman dan cerita mengenai kehidupan masing masing, dan saya jadi tahu cara pandang orang lain melihat hidup ini. Saya merasa sangat bersyukur sudah belajar Bahasa Inggris dari dulu, sehingga saya setidaknya dapat memahami maksud dari apa yang dibicarakan. Pertemanan ini juga memberikan saya kesempatan yang lebih besar untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris agar lebih mahir lagi.

4. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri

“Whats’up buddy”
“Nope!”
“Sorry, I’m late “
“CMIIW, ASAP, AKA”
Banyak anak muda zaman sekarang yang menyisipkan kata-kata di atas dalam kehidupan sehari-hari. Pernah nggak sih kalian merasa lebih keren dari teman lainnya saat berbicara atau membalas pesan dalam Bahasa Inggris? Perasaan itulah yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri, kepribadian yang semangat, ceria, terlihat berwawasan serta lugas dalam berkomunikasi dan memberikan nilai lebih pada diri kamu.

Saya punya suatu pengalaman mengikuti lomba Bahasa Inggris yang lumayan membangun rasa percaya diri saya. Lomba tersebut dilaksanakan di sekolah pada kegiatan tengah semester saat saya masih kelas 10. Dalam memperingati bulan bahasa ada banyak lomba yang diadakan, salah satunya adalah lomba story telling yang saya ikuti sebagai perwakilan kelas. Walaupun kemampuan berbicara dan pengucapan/pelafalan Bahasa Inggris saya kala itu kurang sempurna, saya tetap berlatih agar tidak hanya bisa membawakan cerita tetapi juga bisa membuat pendengar menikmati cerita yang saya bawakan serta menguasai panggung. Puji syukur saya mendapatkan juara pertama. Sejak saat itu rasa percaya diri saya mulai terbentuk, terutama untuk berbicara di kelas, bahkan di depan umum. Dan sekali lagi saya bersyukur mempunyai dasar Bahasa Inggris yang diajarkan sejak Sekolah Dasar.

5. Fun Fact : Terlihat Ahli Padahal Hanya Karena Bahasa Inggris

Tak dapat dipungkiri setelah lulus sekolah nanti pasti kita akan mencari pekerjaan dan mendapatkan penghasilan untuk keberlangsungan hidup. Saya mempunyai kenalan yang memotivasi saya untuk kerja cerdas. Ia adalah kakak sepupu saya. Di kala SMA dia bukanlah siswa yang mendapatkan juara umum dan bukanlah siswa yang dikenal banyak guru di sekolah, tapi ia termasuk tipe siswa biasa-biasa saja. Namun kenapa sekarang ia bisa kerja di Jepang? Jawabannya ia memilki softskill yaitu, multi bahasa. Setelah direnungkan untuk apa kita mendapat nilai A semua di raport tetapi tidak diimbangi dengan keahlian yang benar-benar bisa diperlukan di dunia kerja?
Contoh sederhananya saat saya pertama kali menggunakan Microsoft Excel. Saat itu saya duduk kelas 10 dan mendapatkan mata pelajaran Spreadsheet yang dapat membantu kita bekerja dengan cepat pada Microsoft Excel menggunakan rumus dan rumus-rumus dan fitur yang ada. Nah, keuntungan bisa Bahasa Inggris di sini di mana? Walaupun mata pelajaran ini terbilang baru bagi saya, Bahasa Inggris mempermudah saya dalam memahami fungsi dari fitur-fitur yang ada. Misalnya saja saya ingin menyesuaikan ukuran halaman kertas. Saya tidak tahu apa yang dilakukan untuk mengubahnya. Tapi karena penasaran saya coba pilihan “Page Layout” dimana dalam Bahasa Inggris, kata tersebut pasti ada hubunganya dengan halaman. Benar saja di sana ada pilihan “Size” yang artinya ukuran. Dan saya pun berhasil menemukan cara menyesuaikan halamannya.

Pasti teman-teman pernah juga mengalami hal serupa kan, yang sebenarnya kita masih awam dengan teknologinya tetapi cepat menguasainya karena kita memahami Bahasa Inggris. Ini hanya contoh kecil, pasti ada hal-hal besar lainnya yang akan terbantu berkat kemampuan berbahasa Inggris.

 

Kelima hal di atas membuat saya semakin semangat dan yakin bahwa Bahasa Inggris adalah modal penting untuk masa depan. Semakin mahir berbahasa Inggris semakin besar pula peluang kita untuk mendapatkan kesuksesan dalam berbagai hal.
Tak apa belajar sedikit demi sedikit tiap harinya, yang terpenting konsisten.
Ketika merasa malas dan ingin menunda-nunda pekerjaan terkadang kalimat ini menjadi pengingat bagi saya:

“Jika kamu tak jalan hari ini, maka kamu akan lari esok”
-anonymous

Semoga tulisan ini bermanfaat dan memotivasi kita untuk meningkatkan kualitas diri yang lebih baik.

Sumber gambar :

Gambar 1 : https://www.pinterest.com.au/pin/859624647631513258/
Gambar 2 : https://id.pinterest.com/pin/731975745695758226/
Gambar 3 : https://id.pinterest.com/pin/32862272270666484/
Gambar 4 : https://id.pinterest.com/pin/18366310970810956/
Gambar 5: https://id.pinterest.com/pin/339318153184710575/

Bahan Referensi artikel :

https://www.ef.co.id/englishfirst/adults/blog/6-alasan-pentingnya-belajar-bahasa-inggris-dalam-dunia-kerja/

#EFLiteracy
Penulis : Gusti Ayu Made Diva Cahyani
Saya generasi muda yang peduli literasi! Artikel ini ditulis sebagai bentuk serta EF Literacy Day Competition 2021: https://www.ef.co.id/writing-competition