Alasan untuk Hidup

Berikut sebuah karya yang ditulis dalam dua bahasa (Indonesia-Jepang) karya Andrew Fritz Efron Ambesa yang duduk di kelas XII TKJ. Karyanya berjudul Alasan untuk Hidup.

Selamat membaca, sekalian belajar bahasa dan tulisan jepang   🙂

 

Alasan untuk Hidup

 

Beberapa waktu belakangan ini, banyak orang bertanya-tanya dalam pikirannya. Untuk apa kita terlahir di dunia ini? Apa arti keberadaan kita? Apakah semata-mata hanya untuk  takjub pada ciptaan Sang Maha Kuasa? Atau sekedar menjadi pelengkap di dunia ini? Itu tadi baru beberapa contoh saja dari banyak pertanyaan dalam benak setiap manusia. Bukan tanpa alasan manusia dapat mempertanyakan sesuatu hal sejauh itu, sebab manusia ialah satu-satunya ciptaan yang paling spesial di mata Tuhan. Karena mereka telah dibekali oleh akal budi & pikiran, sehingga membuatnya berbeda dari ciptaan yang lain.

Keberadaan kita di dunia ini juga tidak serta-merta tanpa alasan, jelasnya Tuhan telah menciptakan kita, manusia, agar kita dapat menikmati sekaligus mengagumi karya-Nya yang luar biasa dan tak terbatas. Dan juga, kita diciptakan saling berbeda satu sama lain, baik itu dalam hal warna kulit, suku bangsa, dan bahasa. Agar kita dapat belajar untuk saling menghargai satu sama lain dalam perbedaan.

Akan tetapi, seringkali kita saksikan, umumnya manusia lebih mudah untuk mencari kelemahan dan kekurangan daripada bakat ataupun kelebihan dalam diri masing-masing, antara lain ada dari sisi penampilan, tingkat kecerdasan, bahkan hingga status sosial yang mereka miliki. Padahal, kita seharusnya yakin dan percaya, bahwa Tuhan tidak pernah menciptakan segala sesuatunya dengan  tujuan yang tidak jelas. Dan di balik itu semua, tangan Tuhan sedang merancang sesuatu yang tak akan pernah terpikirkan oleh manusia, yang akan membuat hati kita tersentuh. Dan oleh sebab itu, jangan pernah mengeluh maupun bersunggut-sunggut  akan kekurangan yang kita miliki, melainkan kita harus melihat lebih dalam anugerah dan kelebihan yang telah Tuhan limpahkan pada kita. Sebab, di luar sana, bahkan mungkin masih ada orang lain, yang jauh lebih menderita dan berkekurangan daripada kita. Karena ada suatu kata-kata yang pernah saya baca sebelumnya, tertulis bahwa ‘jangan selalu melihat ke atas, sesekali lihatlah ke bawah’. Intinya, apapun yang terjadi, kencinya ialah selalu bersyukur. Bersama semangat!.

 

「生きているのために理由です。」

 

「最近、人々は考えのなかで、思って、なぜこの世界中で生まれましたか。ぞんざいの意味は何ですか。神様の生物しか憧れませんか。それとも捕捉だけなりますか。たった今、それは半分の考えとか重いとかだ。理由がなくてがない、そこまで考えていた。人間(人々)は神の目で特別な生物だから、思いとか考えとかもちろんあるはずです。」

「私たちのぞんざいの意味もあるはずです。神様の最高で素晴らしい創造を憧れるように、神様は作らせてくれます。違い中で互いに敬意出来るように、お肌の色や民族や言語などことが別々に作られて」

「だけれども、よく見て、普通の人々は自分の強さより弱点が探しやすい。なのに、私達は信じらなければなりません。神様のなら、けして明白な目的なし作るわけがありません。うろに、神様は人間に思わないことが何かを計画しています。ですから、弱点のことにけして不平してはいけないんだ。むしろ、私達にくれた恵みとか強さが感謝しなければなりません。だって、他の人はまだ私達よりもっと苦しくなりました。ずっと上側に見なくてはいけなくて時々下側に見ると言う言葉が思い出したから。結論はいつも感謝します。一緒に頑張ります。」

 

#literasi #karyasiswa #pidato

Karakter Muda

Halo sahabat SMK, kali ini ada sebuah puisi karya dari Ni Made Dona Galih Sari yang duduk di kelas XII AKL 4. Puisinya berjudul “Karakter Muda“.

Selamat Membaca.

 

 

Karakter  Muda

 

Tertangkap muram seorang di sana

Senyum meremang nampak derita

Sebuah jiwa mendadak terluka

Tergores kata yang tak tertata

Apa salah dia?

Metamorfosa karakter para muda

Tertawa diatas derita yang tak berdosa

Sebuah karakter alakadarnya

Berpacu pada hal bernama kuasa

Inikah generasi muda?

Generasi yang rela melakukan hal tak terduga

Demi mendapatkan ketenaran semata

Akhirnya pun berujung petaka

Generasi yang berfikir tanpa logika

Hanya untuk kesenangan saja

Mari ciptakan karakter beretika

Hidup tanpa memberi luka

Menjadi jiwa yang merdeka

Merajut mimpi semasih muda

Membina kebersamaan selagi bisa

#Literasi #Karya Siswa #Puisi

Bazzar Yang Mencekam

Cerita Pendek yang berjudul “Bazzar yang Mencekam” ini merupakan karya dari Daniel Goniansyah Liborto yang saat ini duduk di kelas XII TKJ.

Selamat Membaca.

 

Bazzar yang Mencekam

 

Pada mulanya kita mengadakan kegiatan Bazaar sekolah, kita sebagai panitia pelaksana kegiatan melakukan persiapan dan gladi dari jam 10 pagi sampai 5 sore, kemudian di lanjutkan besok. Tetapi karena waktu itu ada kebutuhan yang mendesak membuat kita selaku panitia pulang lebih lama dari jadwal kegiatan yang harusnya pulang jam 5 sore.

 

Kita bertiga Daniel,Anang, Thomas masih melakukan persiapan untuk acara bazaar sekolah dimana kita membagi tugas masing-masing Daniel mengecek sound, Anang mengecek perlengkapan dokumentasi, Thomas menghitung pengeluaran dan pemasukan. Pada saat itu masih jam 7, suasana masih bisa terbilang santai dan aman, di saat mau mencapai sekitaran jam 8, suasana mulai terasa mencekam dan aneh dimana ada bunyi gamelan, dan lampu satu sekolah padam tanpa sebab, di saat itu Daniel sedang merapikan sound, karena tiba-tiba listrik padam daniel memanggil Thomas dan Anang.

 

Ketika sudah berkumpul mereka mulai berjalan ke arah depan sekolah dengan bermodalkan senter dari hp, setibanya di saklar listrik mereka terkejut karena saklarnya hidup namun listriknya mati, Anang seorang yang parnoan mengira itu adalah ulah makhluk gaib, tapi Thomas mengalihkan pembicaraan dengan mengatakan ” ya palingan cuman konslet di arah dalam nang”, kemudian mereka semua mengecek arah listrik, Daniel sebagai orang yang pemberani ada di bagian depan sementara anang di tengah dan thomas di belakang, terjadi ke-anehan di saat mereka berjalan ke lantai 2,disana mulai terdengar suara becek.

 

“Nang kamu ada nginjek air tadi?” tanya thomas

 

“Ga ada kok!”sahut anang dengan nada ketakutan

 

Karena gelap tidak kelihatan apa yang di injak, Daniel langsung melihat ke arah sepatu anang dan dia terkejut karena melihat bercak darah di sepatu anang. Sontak daniel teriak ke anang dan bilang “nang kamu nginjek darah, liat sepatu mu!!!!!!”, lalu anang melihat darah di sepatunya, karna anang penakut dia langsung berlari menuju lantai satu, karena thomas tau anang itu penakut dia segera mengejarnya kebawah meninggalkan daniel sendirian.

 

Dengan penasaran daniel pun menelusuri bercak darah tersebut dari mana asal nya, dan darah itu berasal dari kelas paling pojok. Tanpa pikir panjang daniel menghampiri kelas itu, setelah sampai di kelas itu daniel syok karena ia melihat sesuatu yang tidak pernah dia lihat sebelumnya, dia melihat sesosok Perempuan dengan lubang besar di punggungnya, sosok itu berdiri di tengah kelas menghadap arah berlawanan dengan pintu.

 

Saking syok nya, daniel yang mula-mulanya pemberani menjadi ciut nyalinya setelah melihat sosok tersebut bahkan ia sampai tidak bisa menggerakan badannya., kemudian memejamkan matanya karena takut. Saat ia membuka matanya sosok yang tadinya berada di tengah kelas mulai mendekat ke arahnya, kemudian sosok tersebut mengatakan peringatan, “kamu…. jangan sampai terlalu larut malam karena kami merasa terganggu”, sosok itu menghilang setelah memperingati daniel, selang beberapa detik daniel sudah bisa menggerakan tubuhnya kemudian dari bawah thomas berteriak ke daniel “dann kamu gak apa-apa di atas sana aku takut kamu kenapa-napa”, lalu daniel tidak menjawab dan berlari tergesa-gesa menuju lantai satu seketika itu listrik pun menyala kembali dan datanglah penjaga malam sekolah menghampiri mereka.

 

“Ada apa ini nak? kenapa kalian belum pulang?!! sudah larut begini?!”

 

“Ma maaf pak kita sebenarnya sudah mau pulang tapi karena listrik padam kita jadi lambat untuk membereskan barang” kita pak!” sahut thomas

 

“Ya sudah saya bantu biar kalian pulang cepat dan tidak di marah sama orang tua kalian, saya tidak mau kejadian aneh terjadi lagi di sekolah”

 

Mendengar hal itu anang pun ingin memberitahu bahwa ada darah berserakan di lantai dua namun daniel menginjak kaki anang.

 

Singkat cerita semua peralatan untuk besok sudah beres dan mereka akan bergegas pulang, dan sebelum mereka pulang mereka merencanakan akan pergi ke sekolah jam 12 siang sembari istrirahat karena pulang larut malam, karena acara bazaar mulai jam 5 sore sampai jam 11 malam.

 

Sembari di perjalanan rumah daniel yang 5km dari sekolah melewati 1 kuburan, disaat mendekati kuburan tersebut dia terus kepikiran hantu wanita tersebut karena dia heran kenapa ada sosok yang berani menunjukan diri dan berbicara, sesudah di pertengahan kuburan ia melihat sekelibat cahaya yang menyalipnya dari samping motor dengan cepat lalu jatuh ke tanah, dengan sontak daniel pun mengebut dan ia hampir menabrak sesosok kuda berkepala anjing serta ada rantai dan darah yang menyelimuti tubuhnya, tanpa pikir panjang daniel melewati sosok tersebut, setibanya sampai di rumah ia heran akan kejadian hari itu juga mengapa banyak kejadian aneh di dirinya, ia bergegas untuk mandi dan tidur.

 

Di pagi hari keadaan di luar sedang hujan gerimis dan thomas serta anang chattingan di grup mereka

 

“nang kamu bisa tidur apa engga?” .thomas

 

“bisa si bisa tapi aku takut jadi aku tidur bareng ibu aku hehehe” .anang

 

“oh bagus lah, si daniel mana ya” thomas

 

“dan” .thomas

 

Daniel yang masih merasa heran akan kejadian kemarin masih diam termenung dan kaget ketika hp nya ada pesan masuk dari grup mereka

 

“oh iaia ada apa?” .daniel

 

“oh tidak aku kira kamu off, jadi kita ke sekolah jam 2 ya?” . thomas

 

“ia jadi jam 2” .daniel

 

“oh ia dan kenapa kamu kemaren lama di lantai 2 pas kita lari?!” .anang

 

“oh engga aku cuman mau ngecek aja darimana asal darahnya” .daniel

 

“terus dari mana asalnya?” .thomas

 

“ada dari satu kelas yang paling ujung” .daniel

 

“ih itu kelas kan emang angker dari awal kita masuk, udah pernah ada yang kerasukan disana” .anang

 

“ah masa nang? kok aku gatau si” .thomas

 

“iya ni nang aku aja gatau padahal kelas ku deket sama kelas itu” .daniel

 

“ah kalian gak tau soalnya waktu itu kalian seinget ku ga ada di kelas, kayaknya kalian di lab deh yang waktu ini kamu nanya kenapa pulang cepet itu lo.” .anang

 

“oh iaia inget tapi kenapa kamu ga bilang kalau ada yang kesurupan?” .thomas

 

”ih aku ada kok bilang ke kamu tapi kamu ga dengerin!” . anang

 

“HUAHHHH!!!! aku bingung sama takut!” .daniel

 

“why?” .thomas

 

“kenapa mu?” .anang

 

“waktu aku di atas itu aku kan ngecek kelasnya tiba-tiba ada cewe tapi banyak darahnya di punggungnya terus bolong habis itu aku di kasi tau sama dia kalo jangan sampe malem disini takut ada apa-apa” . daniel

 

“hahhhhh yang bener?!!!!” .anang

 

“serius lu dan?” .thomas

 

“iya serius tapi aku gatau itu sosok apa” .daniel

 

“kayaknya itu kuntilanak deh!” .thomas

 

“eh masa kuntilanak? kuntilanak mah ga ada bolongnya di punggung” .anang

 

“eh iya deng terus apa? suster ngesot?” .thomas

 

“ya kagak lah goblok itu kan ada di rumah sakit” .daniel

 

“pasti sundel bolong, kalo ga bolong pasti kunti, ihh serem anjir udah entar lagi jam 12 lagi sampe malem kita persiapannya” .anang

 

“ooo hooh sundel bolong bener kok kamu berani dan ngeliat?” .thomas

 

“aku takut sebenernya tapi badanku ga bisa gerak sama ngomong jadi aku diem ngeliatin dia deketin aku sambil ngasih tau itu dah” .daniel

 

“udah -udah ga usah dipikirin lagi dan nanti dia samperin kamu, jangan takut derajat manusia lebih tinggi dari setan” .thomas

 

“terus aku takut gimana? derajatku lebih rendah berarti?” .anang

 

“ya kaga lah elu setannya -_-, lu dari lahir udah takut setan su!” .thomas

 

“ishh!!” .anang

 

“udah-udah ayo siap” bentar lagi jam 12″ .daniel

 

Hujan sudah mulai reda dan mereka bertiga akan berangkat ke sekolah, sesampainya di sekolah ternyata sudah ramai dengan osis dan mpk disana, dan tidak ada hal yang aneh terjadi di bazaar tersebut, mereka telah selesai mempersiapkan persiapan untuk bazaar, dan mereka menunggu di sekolah sampai acara mulai

 

Pukul sudah menunjukan jam 5 sore dan tamu-tamu dari sekolah lain,serta alumi,guru dan warga di sekitar sudah mulai berdatangan. Tugas mereka ber3 tidaklah berat karena mereka mengawasi jadi kalau ada apa-apa yang kurang mereka tinggal menyuruh pengurus lainnya.

 

Di saat pertengahan acara di jam 8 malam sudah mulai terjadi keanehan untuk keanehan pertama tercium bau bunga melati di dekat ruang osis, dan yang kedua sound system di panggung bunyi “krebetttt krebetttt” sendiri, dana pada ruang dokumentasi berkas-berkas laporan berserakan sendirinya, mengetahui hal itu dari panitia pun bergegas memperbaiki hal yang aneh itu.

 

Setelah semua clear tidak terjadi apa-apa lagi namun yang masih terganggu adalah di dekat ruang osis karena masih tercium bau melati. Dan finalnya adalah di saat acara sudah mau selesai di sekitaran jam 11,27 karena acara tersebut sudah melewati batas penugasan bazaar, di saat suasana inilah sosok-sosok gaib berkeliaran karena area bazaar sudah mulai sepi dan hanya pengurus osis dan mpk yang ada di area itu!!.

 

Kejadian ini terjadi pada ruang dokumentasi dimana ada anggota yang mulai ketawa-ketawa sendiri (btw aku yang buat cerita merinding di bagian ini), dan berlanjut lagi dari ruang penyambut tamu disana ada 2 anggota perempuan yang tiba-tiba pingsan serta menari, dan disaat itu kepanikan yang terjadi semakin parah dimana semua anggota yang lelah gampang kemasukan sosok-sosok gaib,di saat itu anggota cowo pada sibuk menangkan dan mendoakan mereka, disana hanya ada 3 guru pendamping serta satpam penjaga malam sekolah.

 

Di saat-saat kepanikan itu terjadi tidak di sangka anang yang penakut itu juga ikut kerasukan, namun anang tidak berteriak dan meronta-ronta namun hanya menatap tajam kepada daniel, thomas yang di dekatnya menyadari bahwa anang kemasukan sosok gaib, dengan spontan thomas berteriak karena anang juga ikut menjadi korban kerasukan masal, mendengar hal tersebut daniel bergegas turun dan berlari menghampiri anang, dan percakapan pun di mulai.

 

“nang nang anang, sadar nang sadar” .daniel

 

dengan tatapan tajam anang mencekik leher daniel dan berkata “AKU SUDAH BILANG SAMA KAMU JANGAN SAMPAI MALAM DI SEKOLAH INI” .anang

 

dan daniel menyadari bahwa yang merasukinya adalah sundel bolong di kelas paling ujung

 

“iya maaf ini salah saya kita selesaikan secara baik-baik saja, jangan ada yang melukai, aku bisa saja melukai kamu tapi yang saya lukai anang bukan kamu” .daniel

 

seketika anang yang kerasukan pun melepaskan cekikannya kepada daniel dan berkata “ada 3 kesalahan fatal yang kalian lakukan di acara ini!!!” .anang

 

“apa kesalahan kita?” .daniel

 

“kalian tidak bersembahyang dulu sebelum memulai bazaar ini, kalian tidak meminta izin dulu kepada penghuni yang ada disini, dan kamu lupa bahwa sudah saya beritahu kamu agar tidak larut malam di sekolah karena semua penghuni terganggu!!!” .anang

 

“sontak daniel terkejut dan lupa akan hal itu”

 

Seketika datang lah pemuka agama yang menghampiri mereka bertiga, pemuka agam itu datang karena satpam penjaga malam meminta pertolongan beliau karena terjadi kerasukan massal di sekolah, setelah semua kejadian itu terjadi terasa lama karena kepanikan yang terjadi.

 

Setelah semua selesai di tangani oleh pemuka agama, para anggota itupun dipulangkan serta ada beberapa orang tua yang menjemput dan memarahi sistem bazaar tersebut karena tidak sesuai dengan surat edaran yang akan berakhir jam 11 pas.

 

Thomas yang mendampingi anang pun sedih karena anang masih saja belum sadar, kemudian suasana panik yang mencekam itu pun sudah reda karena udah di netralisrkan oleh pemuka agama terbsebut, dan guru-guru pun di beritahu oleh pemuka agama penyebab terjadinya kerasukan masal yang terjadi di sekolah, pemuka itu pun berkata bahwa terjadinya ini adalah “tidak adanya sembahyang sebelum memulai kegiatan tersebut, tidak ada meminta ijin kepada penunggu di sekolah ini dan yang terakhir melewati prosedur kegiatan acara”, dan para guru-pun yang menanggung semua masalah yang terjadi pada hari itu.

 

Singkat cerita anang pun tersadar, dia bertanya kepada thomas dan daniel, “apa yang terjadi sekarang?” .anang “tidak ada keadaan sudah reda dan steril”.daniel, thomas yang disana masih lemas ingin segera pulang. Dan para gurupun meminta maaf kepada mereka semua dan mempulangkan semua siswa yang ada disana, dan untuk alat-alat yang kotor beserta berserakan tersebut akan menyewa petugas kebersihan untuk membersihkannya.

 

Setelah guru berbicara seperti itu mereka pulang, anang dan thomas pulang duluan dan daniel masih belum pulang karena ada yang tertinggal di ruang soundsystem yang berada di lantai 2, dengan keadaan badan yang lemas dia berjalan sendiri lagi di lantai tersebut tapi di saat itu masih ramai karena guru masih menunggu mereka di lantai satu, dan daniel pun terkejut karena dia baru menyadari darah yang kemarin tidak ada di lantai dan di terkejut lagi karena di tujuki penampakan sosok yang berbeda yaitu tinggi hitam dan besar namun daniel tidak mau mengulangi kejadian yag sama, sontak daniel teriak dan berlari kebawah, semua guru terkejut dan menanyakan apa yang terjadi, lalu daniel berkata “di atas pak ada orang tinggi besar hitam”, “sudah cepat pulang jangan naik lagi nanti terjadi hal-hal yang tidak di inginkan”. sahut guru, tidak banyak bicara daniel pun pulang dengan rasa menyesal mengapa ia tidak mengikuti prosedur acara dan tidak bersembahyang terlebih dahulu.

 

Siswa beristirahat di hari minggu dan kembali masuk sekolah di hari senin dan wajib mengikuti upacara

 

Di pagi hari yang cerah, semua siswa berkumpul di kelas masing-masing dan bertanya tentang kejadian bazaar yang terjadi lusa lalu,banyak yang bertanya pada thomas.anang dan daniel namun mereka enggan menjawab pertanyaan tersebut karena tidak ingin mengingat hal buruk itu lagi.

 

“teeettt , teeett” upacara pun di mulai

 

Upacara berjalan normal dan di akhir upacara kepala sekolah menyampaikan permintaan maaf kepada siswa yang menjadi korban kerasukan massal pada acara bazaar tersebut, terjadi keributan antara siswa yang kesal karena acara bazaar tersebut, namun kepala sekolah membiarkan aksi protes mereka kepada dirinya, karena pada dasarnya yang patut disalahkan adalah kepala sekolah karena ia membuat program bazaar bukan untuk penggalangan dana untuk orang tidak mampu namun untuk gedung penambahan fasilitas di sekolah seperti wifi dan rak buku yang di taruh di setiap kelas. Dan akhirnya kepala sekolah membuka suaranya dan berkata.

 

“bapak minta maaf untuk semua siswa/siswi yang ada di sekolah ini, untuk sekarang dan selamanya sekolah kita tidak akan pernah mengadakan bazaar lagi, dan bapak akan menggeratiskan spp kalian selama 1 bulan saja”

 

Setelah berbicara seperti itu banyak siswa yang setuju dan tidak setuju akan kedisplinan kepala sekolah tersebut, thomas,anang dan daniel pun senang karena mereka belum memayar spp dari 2 bulan yang lalu, mereka bertiga sudah berjanji akan tidak membahas kejadian itu lagi dan melupakannya, dan betul saja selang 1 minggu pihak sekolah mengganti kepala sekolah yang lama dengan yang baru, disitupun semua siswa senang karena kepala sekolah yang baru lebih tegas dan tidak mau menerima semua tanggapan maupun guru dan siswa, daniel, thomas dan anang pun sudah merasa tenanng setelah 2 minggu berlalu dan melakukan pembelajaran seperti biasanya.

OK, sedikit kesimpulan dari saya tentang cerita di atas adalah selalu ingat berdoa/sembahyang sebelum melakukan acara karena jika sudah berdoa pasti Tuhan akan memberikan jalan yang terbaik dan tidak ada hambatan.

 

#karyasiswa

#literasi

#cerpen

 

cerita ini juga di upload di sini

 

BUKAN UNTUKKU

Sebuah Cerita Pendek, yang berjudul “Bukan Untukku” ini merupakan karya dari Ni Luh Putu Prema Santini, yang sekarang duduk di kelas XII AKL2.

Selamat Membaca.

 

BUKAN UNTUKKU

 

Hari ini tepat tiga tahun aku mengenalnya, sejauh ini perasaanku masih sama, yaitu selalu mencintainya dalam diam. Aku ingin menyatakan cinta, tapi…. sepertinya kamu masih dalam bayang-bayang dia.

Aku menatap kesal ke arah Andra, dia sungguh membuatku jengkel sekarang, bagaimana tidak kita sudah berminggu-minggu tidak berjumpa dan sekarang sudah bertemu dia malah asik bermain game diponselnya.

“Andra! Katanya sekarang kita mau seneng-seneng liburan kok malah asik sendiri?” tanyaku kesal.

“Bentar Bi, ini lagi nanggung.” Ucapnya tanpa melihatku dan masih terfokus pada layar ponselnya.

“Gak asik!” kataku.

Aku yang sudah tidak tahan langsung merampas ponselnya membawanya jauh dari Andra, dia tidak tinggal diam lalu mengejarku dan jadilah kita kejar-kejaran.

“Sini bawa ponselnya Bi!” Suruhnya terus mengejarku.

“Gak mau, kamu nyebelin!” Ucapku sambil mengejeknya, terlihat dia tertawa, rasanya bahagia sekali melihat orang yang disayang bisa tertawa lepas seperti itu.

Setelah merasa lelah aku dan Andra memilih duduk bersama mencoba menetralkan detak jantung serta napas kita berdua karena kelelahan, deburan ombak terdengar keras membentur karang dengan warna jingga diatas sana membuat suasana seakan menenangkan. Aku beruntung bisa menikmati semua ini bersama dia, orang yang selalu aku harapkan suatu saat nanti bisa menjadi alasan aku bahagia.

“Andra!” Panggilku.

“Hmmmm…” Andra hanya berdehem dengan mata yang masih fokus pada layar ponselnya.

Aku memikirkan kembali ucapan yang akan keluar dari mulutku. “Boleh gak kalau seorang sahabat memiliki perasaan untuk sahabatnya?”

“Perasaan?” Tanyanya tak lagi melihat ponsel melainkan melihatku.

Aku yang dilihat menjadi gugup. “Cinta, salah gak kalau kita memiliki perasaan itu?” Tanyaku.

“Perasaan itu tidak pernah salah karena dia datang dengan terarah.”

“Kalau seperti itu maka aku tidak salah memiliki perasaan ini.”

“Maksud kamu? Perasaan ini?” Andra terlihat kebingungan.

Aku yang sadar telah mengucapkan kata yang tak seharusnya langsung mengalihkan topik pembicaraan. “Bukan apa-apa, ayo ke pantai aja main air!”

Aku langsung beranjak kemudian berlari menuju tepi pantai tanpa menunggu Andra, malu dan kesal semuanya bercampur sekarang, begitu bodohnya aku yang keceplosan terlebih dulu menyatakan perasaan meski aku begitu berani tapi keberanianku tetaplah kalah bila untuk jujur dengan perasaan ini, Andra kamu begitu berarti untukku sampai diriku sendiri rasanya sangat takut untuk berjauhan sedetikpun darimu.

Tetaplah menjadi ombak untuk laut, ombak yang selalu menghancurkan bila ada yang menyakiti laut.

…..

Suasana kelas begitu hening, entah kenapa rasanya sangat malas mendengarkan guru di depan belum lagi dengan rasa kantuk yang tiba-tiba menyerang membuatku ingin rebahan saja hingga tiba-tiba terlintaslah ide gila didalam pikiran ini.

Aku bangkit dari duduk dan maju menghampiri Buk Anaya yang masih sibuk menjelaskan. “Buk, saya permisi sebentar ke ruangan OSIS soalnya nanti ada rapat jadi saya harus mempersiapkannya.”

Buk Anaya mengangguk setelah itu, sangat gampang membohongi beliau ternyata padahal sebenarnya rapat akan dilaksanakan besok tapi tidak apalah berbohong sekali-sekali demi kebaikan daripada nanti tidur dikelas dan berakhir kena hukuman lebih baik membolos saja dengan cara baik.

Saat aku melintasi kelas Andra terlihat cowok itu sedang berdiri di depan kelas sepertinya sedang menjelaskan sesuatu.

Terlihat Andra mulai mempresentasikan materi yang dia bawakan. “Pergaulan bebas merupakan sebuah perilaku negatif sebagai ekspresi penolakan remaja. Beberapa penyebab remaja melakukan pergaulan bebas yaitu kegagalan remaja menyerap norma-norma agama dan norma-norma pancasila, sikap mental yang tidak sehat, pelampiasan rasa kecewa terhadap keluarga yang tidak harmonis, dan lain sebagainya.”

“Pergaulan memiliki pengaruh yang besar terhadap proses pembentukan kepribadian. Remaja sangat rentan terpengaruh oleh pergaulan yang ada pada lingkungannya. Remaja harus cerdas untuk menghindari pergaulan bebas, karena seumuran remaja masih mudah goyah dan sedang mencari jati diri.” Lanjutnya.

Andra mengakhiri presentasinya dengan sangat baik, seketika terdengar suara tepuk tangan dari guru PKN. Ia tersenyum lebar pada anak didiknya itu. “Bagus Andra, saya bangga memiliki anak didik seperti kamu dan buat kalian semua juga harus berusaha lagi, jangan mudah putus asa dan terus belajar.”

Aku yang melihatnya ikut bahagia.

Terlihat Andra tersenyum tipis. Raut wajah  bahagia tercetak karena bisa membanggakan dirinya didepan guru dan teman-teman, karena jaman sekarang orang-orang menilai bukan dari penampilan saja melainkan akademik juga.

Aku tidak heran lagi melihat kepintaran seorang Andra, dia begitu sempurna sampai aku sendiri kadang-kadang berfikir apakah orang seperti Andra itu mau denganku yang hanyalah manusia bodoh.

…..

Pagi ini aku sedang menunggu Andra dan Reina rencananya kami akan liburan ke puncak sekalian mengunjungi keluarga Reina.

Reina adalah teman Andra aku tidak tahu pasti mereka sudah berteman seberapa lama tapi pernah aku menanyainya kepada Reina kata dia mereka sudah berteman sejak kecil.

Aku menghela napas berat melihat pemandangan didepan, mereka sangat akrab sampai aku saja tidak dianggap. Rasanya melihat saja perasaanku menjadi resah sampai tak nyaman untuk duduk diantara mereka.

Sekitar beberapa jam akhirnya kami bertiga sampai di rumah paman Reina aku meresa tidak enak juga ikut liburan bersama mereka tapi karena paksaan Reina dan Andra aku jadi ikut.

Sore ini kami bertiga sedang berjalan-jalan ditaman teh milik paman Reina udaranya begitu sejuk dengan kabut tipis yang menghiasi.

“Bianca!”

Aku menoleh saat Reina memanggilku. “Kenapa Rei?” Tanyaku.

“Cuma mau fotoan aja.”

“Aku kira kenapa.” Ucapku terasa lega.

Sekitar beberapa menit aku dan Reina asik berfoto dengan Andra yang menjadi photografer dadakannya. Kami bertiga menikamati kebersamaan ini, jarang-jarang ada waktu untuk bertemu atau sekedar keluar bertiga walau aku merasa sedikit tidak nyaman melihat kedekatan Andra dan Reina yang semakin lengket saja.

Jujur saja aku ingin sekali mengatakan perasaan ini sekarang, rasa takut kehilangan yang menyebabkan keberanian ini muncul saat dia bisa saja mendahului dan aku tidak akan rela untuk itu.

“Andra,” panggilku lalu menghampirinya yang masih asik bermain dengan camera.

“Iya,” Andra menghentikan kegiatannya. “Kenapa Bi?”

Sungguh rasanya sangat gugup saat melihat matanya, aku mencoba menarik napas lalu menghembuskannya secara perlahan berharap rasa gugup hilang. Aku harus mengatakan ini agar mendapatkan kepastian jika jawabannya tidak memuaskan itu bukan kendaliku lagi namun perasaan.

“Aku mau bilang sesuatu Ndra, kalau aku suka sama kamu, ini bukan sekedar suka biasa tapi, aku sungguh-sungguh sampai aku takut kehilangan kamu.” Ucapku dengan menunduk.

Aku yang awalnya menunduk mencoba menatap Andra rasa takut saat melihatnya hanya diam tanpa ekspresi seperti ini membuatku semakin gugup saat menunggu jawabannya hingga keheningan terpecahkan saat suara Reina datang.

“Kalian berdua saling suka?” Tuduh Reina tanpa bertanya masalahnya terlebih dulu.

“Bukan Rei, aku gak suka sama Bianca.” Bantah Andra dengan cepat yang langsung membuatku tercekat tanpa bisa berucap.

Itulah jawabannya. Andra tidak pernah ada perasaan lebih untukku, semuanya hanya untuk Reina bukan untukku.

“Kalian tega ya bohongi aku dibelakang dan kamu Bi aku kira kamu gak suka sama Andra tapi kenyataannya…” Reina tidak meneruskan ucapannya.

“Aku kecewa sama kalian berdua.” Katanya kembali lalu berlari pergi, Reina tidak mengerti yang aku rasakan juga, aku lebih sakit darinya.

“Rei jangan pergi dulu, kamu salah paham!” Ucap Andra ingin menghentikan Reina tapi dia sudah keburu lari.

Kini Andra menatapku, aku hanya bisa membisu sudah tahu bahwa kekecewaanlah yang akan bersamaku.

“Bi aku minta maaf, perasaan kamu gak bisa aku balas, aku menyukai Reina.”

Setelah mengucapkan itu Andra pergi mengejar Reina. Kembali lagi aku disini sendiri, entah sampai kapan kamu berusaha menutup mata menganggapku tidak ada, sekarang aku mencoba berdiri sendiri berlari dengan kaki sendiri dan berusaha merelakan sesuatu yang tak bisa kumiliki, mungkin sampai disini, kamu telah pergi.

…..

Dua tahun berlalu dan aku masih memiliki perasaan itu, dia tidak pernah ingin hilang dalam ingatanku.

Selama dua tahun ini juga aku tidak tahu kabar Andra dan Reina, mereka menghilang sejak saat itu.

Dering ponsel berbunyi membuyarkan lamunanku.

“Hallo”

“Apa kabar?”

Terdengar suara yang tidak asing diseberang sana.

Deg… jantungku seperti berhenti berdetak, waktu seakan berhenti berputar.

“Reina, ini beneran kamu?”tanyaku memastikan.

“Iya, maafin aku Bi, aku menyesal sudah membohongi kamu selama ini.”

“Membohongi?” tanyaku tidak paham.

“Andra yang nyuruh, sejujurnya dia cinta sama kamu bukan aku tapi…”

“Tapi kenapa Rei? Kamu kenapa nangis?”

“Andra sudah meninggal”

Saat itulah hatiku yang baru saja ingin sembuh terluka kembali.

“Andra kenapa Rei?”

“Andra sakit udah lama, dia takut bilang sama kamu karena gak ingin kamu mencemaskan dia.”

“Andra…” Sore itu aku menangis sejadi-jadinya aku merasa bersalah karena tidak pernah tahu bahwa Andra sedang sakit, aku juga telah membenci dia dan Reina padahal aku yang tidak tahu apa-apa disini.

Malamnya dengan keberanian aku membuka sebuah video yang dikirim Reina. Kini layar laptopku terpampang wajah ceria Andra tiba-tiba saja air mataku menetes, sesak memenuhi setiap rongga dadaku.

“Hai Bianca, jangan sedih-sedih lagi ya dan maafin aku buat waktu itu sebenarnya itu aku lakuin supaya kamu membenci aku, tidak tega memang untuk dilakukan tapi mau bagaimana lagi, aku tahu kamu mencintai aku tapi, aku harus pergi.”

“Setiap kenangan kita aku selalu ingat, percayalah aku akan terus mencintai kamu saat aku terlelap nanti. Jangan lupa sering-sering datang mengunjungi makamku, mungkin kita tidak bisa berbicara bahkan memeluk namun hatiku masih memeluk erat dirimu.”

Dan setelahnya gelap, video berhenti aku tidak sanggup lagi kenapa harus Andra orang yang sangat berarti untukku yang pergi.

Ponselku kembali berdering.

“Hallo”

“Hallo Bi, besok kita kemakam Andra”

Aku tidak yakin setelah ini akan bahagia kembali, karena sumber kebahagiaanku telah pergi melebur bersama hati.

 

-selesai-

 

#karyasiswa

#cerpen

#literasi