LITERASI LIMA BELAS MENIT DALAM SEHARI
I Gusti Ayu Eka Suryanthi, S.E.
I. Pengertian Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
Gerakan Literasi Sekolah adalah suatu kegiatan mengajak warga sekolah untuk melaksanakan kegiatan Literasi di lingkungan sekolah. Warga sekolah dimaksud adalah Peserta didik, Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Literasi yang dimaksud adalah membaca dan menulis.
Tujuan umum gerakan literasi sekolah yaitu untuk menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat (https://menaramembara.wordpress.com/2019/10/24/)
Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa. [1]
Dalam bahasa Latin, istilah literasi disebut sebagai literatus, artinya adalah orang yang belajar. Selanjutnya, National Institute for Literacy menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan literasi adalah kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat. Education Development Center (EDC) juga turut menjabarkan pengertian dari literasi, yakni kemampuan individu menggunakan potensi yang dimilikinya, dan tidak sebatas kemampuan baca tulis saja. UNESCO juga menjelaskan bahwa literasi adalah seperangkat keterampilan yang nyata, khususnya keterampilan kognitif dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks di mana keterampilan yang dimaksud diperoleh, dari siapa keterampilan tersebut diperoleh dan bagaimana cara memperolehnya. Menurut UNESCO, pemahaman seseorang mengenai literasi ini akan dipengaruhi oleh kompetensi bidang akademik, konteks nasional, institusi, nila-nilai budaya serta pengalaman. Kemudian, di dalam kamus online Merriam – Webster, dijelaskan bahwa literasi adalah kemampuan atau kualitas melek aksara dimana di dalamnya terdapat kemampuan membaca, menulis dan mengenali serta memahami ide-ide secara visual. (https://id.wikipedia.org/wiki/Literasi). Fokus utama kegiatan literasi terdiri dari enam aspek yaitu literasi baca-tulis, numerasi, sains, finansial, digital, dan budaya kewargaan. Kegiatan literasi dianggap penting karena bisa dipakai sebagai bekal untuk menghadapi tantangan abad 21 sehingga kita mampu berfikir kritis,mampu menyelesaikan permalahan dengan kreatif dan bisa bekerja sama dengan orang lain serta bisa berkomunikasi dengan lebih baik. Diharapkan dengan membudayanya kegiatan literasi peserta didik mampu memilih, menganalisis informasi dengan kritis serta menggunakannya untuk mengambil keputusan dalam kehidupan.
II. Penerapan GLS di Sekolah
SMK Negeri 1 Tabanan belum bisa secara sempurna menerapkan ke enam aspek literasi . Dalam setiap kesempatan terutama oleh guru mata pelajaran, peserta didik selalu dihimbau mengenai pentingnya literasi. Idealnya pembiasaan unutuk membaca dan menulis dilakukan dengan senang hati dan tidak ada paksaaan, namun SMK Negeri 1 Tabanan melakukan degan cara yang berbeda. SMK Negeri 1 Tabanan menggerakan warga sekolah untuk melaksanakan kegiatan membaca dan menulis melalui hal-hal sebagai berikut :
- Menyediakan waktu khusus.
Secara umum kegiatan pembelajaran intrakurikuler di Bali dimulai pada pukul 07.30 wita. Waktu tersebut sudah mulai dimanfaatkan oleh guru mata pelajaran untuk memulai pembelajaran, sesuai jadwal yang tersusun. Kegiatan GLS tidak mengganggu atau mengurangi durasi waktu mata pelajaran tertentu pada jam pertama, maka dilakukan penjadwalan khusus untuk melakukan GLS.
Waktu yang dimanfaatkan adalah 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Peserta didik wajib sudah berada di Sekolah pukul 07.00. Pukul 07.10 bel berbunyi tanda kegiatan GLS dimulai dan pukul 07.25 bel berbunyi kembali tanda kegiatan GLS dihentikan. Ruang dan tempat pelaksanaan kegiatan GLS dibebaskan, peserta didik bisa memanfaatkan ruang kelas, perpustakaan atau di tempat-tempat tertentu di lingkungan sekolah yang mereka merasa nyaman.
- Menyediakan fasilitas
Kegiatan GLS tidak hanya berupa membaca buku dalam bentuk fisik namun bisa juga membaca di dunia maya. Peserta didik diberikan berbagai fasilitas agar bisa melakukan GLS dengan nyaman dan sesuai bidang yang mereka sukai . Fasiltas GLS yang disedikan oleh SMK Negeri 1 Tabanan yaitu :
- Perpustakaan yang nyaman dengan koleksi buku yang lengkap . Mulai dari buku pelajaran, buku fiksi maupun non fiksi tersedia lengkap disana.
- Pojok membaca yaitu tempat di beberapa sudut sekolah, yang difasilitasi dengan rak beserta buku-buku bacaan. Pojok baca dilengkapi dengan kursi yang nyaman sehingga peserta didik betah membaca.
- Fasilitas internet yang bisa diakses dari semua tempat di sekolah bahkan di setiap kelas, sehingga peserta didik bisa mencari bahan bacaan yang beragam, sesuai minat mereka.
3. Literasi
- Bentuk Literasi Individu
Peserta didik wajib melaksanakan literasi membaca dan menulis. Untuk mewadahi hasil karya peserta didik setiap kegiatan Literasi, masing-masing wali kelas membuatkan llink google Form. Tagihannya lengkap berisi identitas peserta didik, judul buku yang dibaca, jumlah halaman, jumlah judul, nama pengarang dan hari-tanggal membaca. Teknik literasinya sebagai berikut :
- Setiap peserta didik wajib membuat sinopsis dari hasil literasi membaca minimal satu judul dalam seminggu.
- Peserta didik wajib membaca buku, baik buku yang tersedia di almari pojok bacaan, di ruang perpustakaan atau di situs internet.
- Semua kegiatan literasi, baik membaca maupun menulis Sinopsis hasil bacaan hanya dikerjakan dalam waktu 15 menit saja setiap hari, tidak dianjurkan di luar itu.
- Peserta didik agar mengatur waktu yang ada, misalnya hari ke- 1, 2, hanya membaca saja satu atau dua judul bacaan, selanjutnya hari ke- 3, 4, melakukan kegiatan menulis Sinopsis.
- Setiap hari ke- 5 peserta didik wajib mengirimkan hasil literasi membaca yakni berupa sipnopsis.
- Bentuk Literasi Kolektif
Langkah lain untuk mewadahi hasil karya peserta didik yaitu adanya pojok majalah dinding dan web sekolah dengan alamat smkn1tbn.sch.id . Peserta didik secara kolektif dan bergiliran menggarap majalah dinding dengan tema yang telah ditentukan oleh pihak sekolah. Selain itu peserta didik juga dibebaskan untuk berkarya berupa tulisan fiksi maupun non fiksi yang selanjutnya diseleleksi dan diunggah di web sekolah atau media sosial sekolah.
IV. Evaluasi
Semua data kegiatan GLS yang dilakukan oleh peserta didik dengan durasi 15 menit setiap hari, akan terekam dalam respons google form yang telah disiapkan oleh wali kelas masing-masing. Link google form hanya diisi oleh peserta didik satu kali dalam seminggu, yakni setiap hari Jumat. Semua hasil literasi yang masuk dinilai oleh wali kelas setiap minggu. Dalam kurun waktu enam bulan atau setiap pembagian rapor semester, para wali melaporkan peserta didik yang memperoleh nilai terbaik dalam setiap kelas (rombel). Para peserta didik terbaik dari setiap kelas menerima penghargaan dari kepala sekolah, berupa piagam dan hadiah uang tunai, yang sudah dianggarkan dari dana komite. Sehingga dalam satu semester akan ada 30 peserta didik terbaik terkait GLS di SMK Negeri 1 Tabanan.
Kreteria penilain literasi yakni :
- Kedisiplinan mengirim tugas (tepat waktu, rutinitas), diberi bobot 30%
- Jumlah judul buku yang dibaca, diberi bobot 10%
- Kualitas hasil tulisan peserta didik, diberi bobot 60%
DAFTAR PESERTA DIDIK PENERIMA PENGHARGAAN LITERASI SEMESTER GANJIL TP. 2019/2020 |
|||
NO | NAMA | N I S | KELAS |
1 | Ni Luh Wina Firma Yanti | 13162 | X TKJ |
2 | Ni Putu Pande Sandiani Asih | 13342 | X AKL 1 |
3 | Gusti Ayu Made Dinda Leonita Sari | 13354 | X AKL 2 |
4 | Ni Putu Ayu Dira Padmi Prabawa Laksmi | 13411 | X AKL 3 |
5 | Dewa Ayu Gede Risma Dwiyanti | 13423 | X AKL 4 |
6 | Ni Putu Desi Artiani | 13487 | X AKL 5 |
7 | Ni Kadek Sintya Putri Pradnyandari | 13251 | X OTKP 1 |
8 | Ni Luh Putu Elyska Mas Artini | 13297 | X OTKP 2 |
9 | Ni Komang Vemy Widiani | 13189 | X BDP 1 |
10 | Ni Kadek Vindia Puspita Sari | 13219 | X BDP 2 |
11 | I Made Yudiantara | 12784 | XI TKJ |
12 | Ni Kadek Nadia Adnyani | 12958 | XI AKL 1 |
13 | Ni Made Megi Srikandi Astuti | 13008 | XI AKL 2 |
14 | I Putu Gari Prayoga | 13026 | XI AKL 3 |
15 | Ni Putu Gangga Yudha Surya Paramitha | 13088 | XI AKL 4 |
16 | Desak Made Ayu Putri Dwi Cahyanti | 13095 | XI AKL 5 |
17 | Ni Gusti Ayu Made Siska Cahyani | 12887 | XI OTKP 1 |
18 | Luh Puja Astuti | 12922 | XI OTKP 2 |
19 | Ni Putu Ayu Deviyanti | 12833 | XI BDP 1 |
20 | Ida Ayu Putu Linda Purwati | 12848 | XI BDP 2 |
21 | Hasna Afifah | 12746 | XII TKJ |
22 | Ni Komang Swasti Dewi | 12447 | XII AKL 1 |
23 | Putri Oktaviani | 12504 | XII AKL 2 |
24 | Ni Made Citra Pratiwi | 12530 | XII AKL 3 |
25 | Ni Gusti Ayu Putu Suantari | 12563 | XII AKL 4 |
26 | I Made Suta Adnyana | 12557 | XII AKL 5 |
27 | Desak Gede Manik Riantari | 12587 | XII OTKP 1 |
28 | Ni Made Ayu Fitriani | 12643 | XII OTKP 2 |
29 | Ni Putu Nova Ellya Rita Purnama Dewi | 12689 | XII BDP 1 |
30 | Ni Nyoman Trias Handayani | 12721 | XII BDP 2 |
V. Tindak lanjut
Pemberian penghargaan kepada peserta didik terkait kegiatan literasi, semata-mata bertujuan untuk menumbuhkan kegairahan peserta didik dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan pada mereka di luar jam pembelajaran. Literasi sebagai pekerjaan yang cukup memberatkan peserta didik karena belum menjadi kebiasaan. Peserta didik dijaman ini cendrung tidak suka membaca buku, mereka lebih suka menonton vidio dalam mendapatkan informasi. Tutorial proses pengerjaan suatu ketrampilan juga menjadi kecendrungan dilakukan peserta didik ketimbang membaca tulisan.
Karena itu melalui GLS ini, sekolah membuat program wajib yakni setiap hari selama 15 menit melakukan literasi membaca dan menulis. Kegiatan wajib ini memerlukan tindak lanjut, yakni melakukan evaluasi terkait data yang dikumpulkan oleh peserta didik setelah mereka mengumpulkan tugas. Hasil evaluasi ada dua yakni, peserta didik yang melaksanakan dan mengumpulkan tugas dan peserta didik yang tidak melakukan kewajiban. Bagi peserta didik yang tidak melaksanakan tugas sesuai standar minimal diberikan hukuman berupa pemanggilan orang tua. Dan bagi peserta didik yang melaksanakan tugas sesuai standar diseleksi dan yang terbaik diberikan penghargaan.