DARI HOBBY MENULIS, SISWA SMKN 1 TABANAN BERHASIL MERAIH 10 BESAR LOMBA CERPEN DALAM FESTIVAL LITERASI DENPASAR

Kabar gembira datang dari salah satu siswa SMKN 1 Tabanan yang berhasil meraih juara dalam ajang lomba. Memiliki hobi menulis mengantarkan Mayumi Gitamayura salah satu siswa SMKN 1 Tabanan masuk 10 besar dalam “Festival Literasi Denpasar”. Prestasi yang ia raih ini berkat dari kegemarannya dalam menulis dan membaca novel.

Pada ajang ini,  Mayumi menulis cerpen berjudul “Lighthouse 224”. Dirinya menjelaskan bahwa judul tersebut memiliki arti yang sangat spesial.

“Lighthouse itu seperti seseorang yang sangat bercahaya, menuntun kita ke arah yang terang, menjauhkan kita dari arah yang gelap”

“224 itu merupakan sebuah kode dalam bahasa inggris, diambil dari kata  Two, Two, Four  :  “Twoday, Twomorrow, Fourever (Today, Tomorrow, Together)” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa cerita ini dibuat untuk mengekspresikan pengalaman dan membagikan cerita tentang penyakit langka pada anak laki laki bernama Kaivan Hideyoshi Mahendra. Menulis sebuah cerpen tidaklah mudah bagi Mayumi, ia benar-benar mengekspresikan seluruh idenya dalam karya ini “Cerita ini dibuat untuk mengekspresikan perasaan saya  yang dituang kedalam cerpen. Ketika saya mulai mengetik, saya bisa lancar, syukurnya tidak write-block, bahkan sampai terbawa suasana (menangis) karena melihat begitu banyak kenangan indah yang saya buat dengan anak laki laki yang menderita  penyakit yang sama”

Cerpen “Lighthouse 224” ini memiliki pesan moral yang mengajarkan kita untuk mengikhlaskan sesuatu yang telah pergi, melepaskan semua kenangan lama demi kebaikan bersama. Lalu membuat sebuah kenangan baru untuk menutup ingatan menyedihkan dan menyembuhkan luka di hati sekaligus untuk mengajak para orang tua, keluarga dan semua umat manusia di dunia untuk selalu memperhatikan dan memberikan semangat penuh untuk anak-anak mereka.

Ke depannya, Mayumi akan menjadikan author sebagai pekerjaan sampingannya.

“Menjadi penulis merupakan hal yangg sangat menyenangkan. Saya bisa meluapkan emosi dan mengekspresikan perasaan saya melalui sebuah karya sastra baik berbentuk cerpen atau novel” tuturnya.